TERGELETAK
Headlines News :

Misteri

Latest Post

KABUPATEN TERKAYA: Kabupaten Banyuwangi Peringkat 11 Terkaya Se-Indonesia

Vritten By AnGga SuseTyo on Kamis, 28 Juni 2012 | 04.28


BANYUWANGI- Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menduduki peringkat ke-11 dari daftar 50 kabupaten/kota terkaya se-Indonesia tahun 2012 yang dirilis oleh Warta Ekonomi Edisi 12 Tahun 2012.
“Dengan kata lain, Banyuwangi menduduki nomor dua terkaya di tingkat Jawa Timur, setelah Kota Surabaya yang menduduki peringkat ke-2 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi,” kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi, Djuang Pribadi.
Sebanyak 11 kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi yakni peringkat pertama diraih Kabupaten Kutai Kartanegara, Surabaya, Kota Bandung, Siak, Bogor, Medan, Kutai Timur, Bengkalis, Kabupaten Bandung, Muara Enim, dan Kabupaten Banyuwangi.
Menurut dia, definisi kabupaten/kota terkaya versi Warta Ekonomi adalah daerah yang memiliki pendapatan daerah yang tinggi dengan didukung oleh daya tarik investasi yang tinggi, infrastruktur daerah yang lengkap, dan kualitas masyarakatnya.
“Pemeringkatan itu dilakukan dengan basis data kompilasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Keuangan dari tahun 2008-2011,” tuturnya.
Dalam penentuan indikator daerah terkaya, Warta Ekonomi menentukan empat variabel yang dianggap penting yakni daya tarik investasi daerah, pendukung infrastruktur, kualitas masyarakat, dan produk domestik regional bruto (PDRB).
Daya tarik investasi daerah menjadi penting karena menjadi faktor utama membuka akses pendapatan ke daerah, kemudian pendukung infrastruktur berperan penting sebagai roda penggerak ekonomi daerah dan dapat memperlancar jaringan distribusi antar daerah yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan nasional.
“Kualitas masyarakat dianggap sebagai penentu kinerja perekonomian daerah karena sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dianggap akan berdampak besar terhadap jalannya aktivitas perekonomian dan berpengaruh pada pendapatan masyarakat,” paparnya.
Ia menilai pemeringkatan kabupaten/kota terkaya itu menjadi modal bagi Pemkab Banyuwangi untuk menarik investor dan meningkatkan potensi daerah masing-masing, bahkan pihak perbankan dapat memakai hasil riset itu untuk meningkatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Laga Dua Gaya Latin

Vritten By AnGga SuseTyo on Senin, 25 Juni 2012 | 03.51


AFP PHOTO / FRANCISCO LEONGPenyerang tim nasional Portugal, Cristiano Ronaldo (kiri), merayakan gol dalam laga perempat final Piala Eropa 2012 melawan Ceko, Kamis (21/6/2012), di Stadion Nasional di Warsawa.
Foto:
GNIEWINO, KOMPAS.com - Pertemuan Spanyol dan Portugal di babak semifinal Piala Eropa bukan cuma pertaruhan merebut satu tiket ke final. Laga ini juga akan menegaskan gengsi, penguasa Semenanjung Iberia. Duel akan menarik karena kedua tim mempresentasikan dua gaya Latin di ranah Eropa.

Permainan Spanyol lebih mirip dengan tarian tango Argentina. Adapun Portugal mewakili gaya permainan Seleccao Brasil. Siapa pun nanti pemenangnya, para penggila bola juga mengharapkan tersajinya sepak bola indah.

Sejauh ini keduanya sudah menunjukkan penampilan yang memukau. Spanyol melewati hadangan tim kuat Kroasia dan Perancis. Sementara Portugal menunjukkan wibawa saat menaklukkan Belanda.

Jika melihat statistik pertemuan Spanyol dan Portugal, kedua tim terakhir kali bertarung di babak 16 besar Piala Dunia 2010. Saat itu, Spanyol keluar sebagai pemenang lewat gol tunggal David Villa. Spanyol pun akhirnya menjadi juara dunia.

Pada ajang Piala Eropa, kedua tim terakhir bertarung pada edisi 2004. Saat itu, Portugal yang memenangi laga lewat gol Nuno Gomes. Akibat dari pertandingan ini, Spanyol harus angkat kaki. Sementara Portugal melaju ke final meski akhirnya kalah dari Yunani di final.

Pada Piala Eropa 1984 di Perancis, kedua tim juga bertemu di penyisihan Grup B. Hasilnya sama kuat 1-1 yang membuat keduanya lolos ke perempat final. Namun, Portugal terhenti di semifinal oleh Perancis, sedangkan Spanyol melaju ke final sebelum dikalahkan sang juara Perancis.

Fakta yang cukup unik adalah setiap kali Portugal dan Spanyol bertemu, salah satunya melaju hingga partai puncak. Pertemuan kali ini pun demikian, Pemenangnya akan tampil di partai puncak menghadapi pemenang laga antara Jerman dan pemenang laga Inggris versus Italia.

Saling mengenal

Fakta lain yang membuat laga Portugal melawan Spanyol menjadi menarik adalah karena pemain kedua kubu sudah saling mengenal karakter masing-masing. Ini disebabkan banyak pemain Portugal yang bermain di Liga Spanyol. Bintang Portugal, Cristiano Ronaldo dan bek Pepe adalah pemain klub Real Madrid. Mereka akan menghadapi rekan setimnya, seperti Iker Casillas, Xabi Alonso, dan Sergio Ramos.

Portugal sedikit lebih diuntungkan karena punya waktu istirahat lebih lama. Namun, itu tidak akan dijadikan alasan tim Spanyol. ”Memang ada pengaruh, tetapi itu bukan alasan kalau kami kalah,” kata pelatih fisik tim Spanyol, Javier Minano.

Spanyol, Sabtu pekan lalu, mengalahkan Perancis 2-0 di perempat final karena ”Les Bleus” gagal merevolusi permainan. Seperti yang dilaporkan wartawan Kompas, Agung Setyahadi, dari Ukraina, Perancis menghadapi laga krusial ini dalam kondisi goyah seusai dikalahkan Swedia 0-2 di laga terakhir Grup D.

Mengapa Balotelli yang Jadi Eksekutor Pertama?


AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACEKiper tim nasional Inggris, Joe Hart (kiri), bercakap-cakap dengan penyerang timnas Italia, Mario Balotelli, setelah laga perempat final Piala Eropa 2012 , Minggu (24/6/2012), di Stadion Olympic di Kiev. Italia menang 4-2 dalam drama adu penalti.
KIEV, TERGELETAK.com — Striker tim nasional Italia, Mario Balotelli, membuka peluang kemenangan Italia saat dirinya berhasil mengeksekusi gol penalti pertama Italia ke gawang kiper Inggris yang juga adalah rekan setimnya di Manchester City, Joe Hart. Mengapa Balotelli yang dipercaya untuk menjadi eksekutor pertama "Gli Azzuri" dalam drama adu penalti ini?

Ternyata, Balotelli sendiri yang meminta kesempatan itu langsung kepada Pelatih Cesare Prandelli. Prandelli pun memberikan kesempatan kepada striker bengal yang kerap bertingkah itu.

"Mario datang dan mengatakan dia ingin menjadi orang pertama yang mengeksekusi penalti. Ini berarti dia memiliki karakter yang kuat. Saya pikir dia brilian," aku Prandelli seperti dilansir Reutersdalam keterangan pers seusai adu penalti yang berakhir 4-2 untuk Italia, Minggu (24/6/2012).

Prandelli secara khusus memang memuji perkembangan permainan dan karakter Balotelli. Menurutnya, semua penyerang bermain dengan sangat baik, tak terkecuali pemain berusia 21 tahun itu. Prandelli menilai para penyerangnya bermain dengan hati.

Menurutnya, semua penyerangnya bermain sesuai dengan instruksi dan harapannya untuk menembus pertahanan John Terry dan kawan-kawan. Namun, Prandelli mengakui sulit untuk melakukannya.

"Mungkin bisa lebih spektakuler jika kami bisa mencetak gol dalam 90 menit," ungkapnya.

Selain Balotelli, Prandelli juga memuji kinerja kiper veteran Italia, Gianluigi Buffon, yang berhasil mengantisipasi tendangan penalti Ashley Cole serta kinerja gelandang Andrea Pirlo.

"Dia (Buffon) selalu bisa diandalkan, semua pemain luar biasa pada saat itu (penalti) memiliki fokus penuh pada hal teknis, tak boleh ada yang mengganggu mereka, dan Buffon melakukannya. Dia tahu dia bisa mengubah permainan yang sedang berlangsung," tuturnya.

"Sementara itu, karakter Pirlo sangat tenang. Dia merupakan bintang sepak bola yang tahu benar apa yang mereka lakukan dan dia melakukannya," tambahnya kemudian.

Ada "Pengkhianat" di Tubuh Jerman

Vritten By AnGga SuseTyo on Minggu, 24 Juni 2012 | 04.08

AFP/ARIS MESSINISPelatih Jerman, Joachim Loew.
WARSAWA, KOMPAS.com - Pelatih Jerman, Joachim Loew, marah. Sebab, ada orang dalam yang memmbocorkan susunan pemain yang akan ia turunkan saat melawan Yunani di perempat final Piala Eropa 2012, Jumat atau Sabtu (23/6/2012) dini hari.

Sebelum pertnadingan itu, surat kabar Jerman, Bild, menurunkan susunan pemain yang akan dipakai Loew lawan Yunani. Susunan itu kemudian menyebar luas ke berbagai media, juga ke media sosial. Sehingga, lawannya pun juga langsung tahu dan mampu menganalisisnya. Loew mengatakan, sudah pasti orang dalam tim yang membocorkan informasi penting itu kepada media.

"Saya tak bisa menjelaskan bagaimana daftar pemain ini bisa bocor. Mungkun seorang pemain mengatakan hal itu kepada agennya," kata Loew kepada stasiun televisi Jerman, ARD, mencoba menganalisis.

Pada pertandingan itu, Loew memang menurunkan susunan pemain yang agak berbeda, jauh dari perkiraan orang. Ia menurunkan Miroslav Klose, marco reus, dan Andre Schurrle sebagai starter. Namun, kata Loew, susunan baru ini tak membuat Yunani kaget, karena mereka sudah tahu sebelumnya.

"tak menyenangkan ketika line-up sudah bocor, karena kami ingin tampil dan tak terpredeksi oleh lawan," tegas Loew.

Ini bukan yang pertama strategi Loew bocor sebelum pertandingan. Sebelumnya, di penyisihan Grup B melawan Portugal, strateginya juga sudah bocor lebih dulu. Saat itu, surat kabar Expressmemberitakan bahwa Mario Gomez akan tampil sebagai starter.

November tahun lalu, Schurrle yang membocorkan kepada kalayak umum tentang strategi Loew. Sebelum pertandingan lawan Belanda dalam partai persahabatan, Schurrle menulis di akun Twitter bahwa ia tak akan dimainkan karena terserang flu.

Kala "Kick and Rush" Bertransformasi ke "Catenaccio"

AFP/STFPelatih Italia, Cesare Prandelli (kiri) dan Pelatih Inggris, Roy Hodgson. Keduanya kemungkinan mengusung gaya permainan yang sama saat bertemu di perempat final Piala Eropa 2012, Minggu atau Senin (25/6/2012) dini hari WIB.
KIEV, KOMPAS.com - Serupa tapi tak sama. Ujar-ujar tersebut pantas disematkan untuk laga perempat final Piala Eropa 2012 yang menghelat Inggris versus Italia di Stadion Olimpiyskiy Kyiv, Minggu atau Senin (25/6/2012) dinihari WIB. Saat ini kedua tim mengusung gaya bermain yang hampir sama: serangan balik!

Terasa wajar bila Italia menggunakan strategi catenaccio yang sudah melekat lama. Namun, Inggris yang dikenal dengan gaya permainan kick and rush, ternyata agak mulai "meniru" Italia. Pelatih Roy Hodgson menjadi aktor di balik permainan sabar "Tim Tiga Singa". Manajer Manchester City, Roberto Mancini, pernah menyebut bila Hodgson merupakan pelatih Inggris "rasa" Italia.

Wujud kemiripan Inggris dan Italia lainnya pada gelaran Piala Eropa kali ini adalah ketergantungan kepada barisan striker. Empat dari lima gol Inggris di penyisihan grup dilesakkan oleh pemain bertipe penyerang. Sementara, "Gli Azzurri" mengemas empat gol yang tiga di antaranya dilesakkan masing-masing oleh Antonio Di Natale, Antonio Cassano, dan Mario Balotelli.

Kendati terkesan mengusung strategi sama, Inggris dan Italia ternyata memiliki kebiasaan mencetak gol yang berbeda. Percaya atau tidak, cara membuat gol yang dilakukan kedua tim ini seakan menjadi andalan masing-masing di ajang ini.

Barisan belakang Italia, khususnya sektor bek sayap, harus bekerja ekstrakeras. Tiga gol sukses digelontorkan John Terry dan kawan-kawan dari sebuah umpan silang. Dari tiga gol tersebut, Steven Gerrard menjadi aktor dengan sumbangan dua assist.

Lalu, bagaimana dengan kekuatan Italia? Inggris jangan sampai membiarkan Italia banyak mendapatkan peluang dari situasi bola mati. Pasalnya, 75 persen gol Italia di Piala Eropa 2012 berawal dari sana. Satu gol dari tendangan bebas Andrea Pirlo. Serta dua gol dari umpan sepak pojok Pirlo dan Alessandro Diamanti yang sukses disambar Cassano dan Balotelli.

Rekor pertemuan kedua tim:
1. Maret 2002, Infgris 1-2 Italia (Persahabatan)
2. November 2000, Italia 1-0 Inggris (Persahabatan)
3. Oktober 1997, Italia 0-0 Inggris (Kualifikasi Piala Dunia 1998)
4. Juni 1997, Inggris 2-0 Italia (Persahabatan)
5. Februari 1997, Inggris 0-1 Italia (Kualifikasi Piala Dunia 1998)

Lima pertandingan terakhir Inggris:
1. 19 Juni 2012, vs Ukraina: 1-0
2. 15 Juni 2012, vs Swedia: 3-2
3. 11 Juni 2012, vs Perancis: 1-1
4. 2 Juni 2012, vs Belgia: 1-0
5. 27 Mei 2012, vs Norwegia: 1-0

Lima pertandingan terakhir Italia:
1. 18 Juni 2012, vs Irlandia: 2-0
2. 14 Juni 2012, vs Kroasia: 1-1
3. 10 Juni 2012, vs Spanyol: 1-1
4. 2 Juni 2012, vs Rusia: 0-3
5. 1 Maret 2012, vs Amerika Serikat: 0-1

Prediksi susunan pemain:
Inggris (4-4-2):
 Joe Hart; Glen Johnson, John Terry, Joleon Lescott, Ashley Cole; James Milner, Scott Parker, Steven Gerrard, Ashley Young; Wayne Rooney, Danny Welbeck
Italia (4-3-1-2): Gianluigi Buffon; Ignazio Abate, Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli, Federico Balzaretti; Daniele De Rossi, Andrea Pirlo, Claudio Marchisio; Riccardo Montolivo; Antonio Cassano, Mario Balotelli

Absen: Giorgio Chiellini (Italia) - cedera
Prediksi:
Inggris 45-55 Italia

Jalan Paling Terjal Roy Hodgson


CARL DE SOUZA / AFP
Pelatih Inggris, Roy Hodgson.
KIEV, TERGELETAK.com - Pergantian pelatih dari Fabio Capello ke Roy Hodgson jelang Piala Eropa 2012 tak mengguncang mental tim Inggris. Permainan Steven Gerrard dan kawan-kawan justru semakin solid dan tak terkalahkan dalam lima laga bersama bos baru asal Croydon, Inggris, itu. Menghadapi Italia pada babak perempat final di Olympic Stadium, Kiev, Ukraina, Senin (25/6), menjadi tantangan terbesar Hodgson. Mampukah Hodgson menghapus kutukan Inggris yang hanya menang sekali atas Italia sejak 1976?

Satu-satunya kemenangan ditorehkan Inggris dalam babak kualifikasi Piala Dunia 1978 di Stadion Wembley, London, Inggris. Kala itu, dua gol ”Tiga Singa” diciptakan Kevin Keegan (menit ke-11) dan Trevor Brooking, 10 menit jelang laga usai.

Namun, hasil itu tak cukup mengantarkan Inggris lolos ke putaran final Piala Dunia di Argentina. Mereka kalah agregat gol karena butuh menang 4-0 atas Marco Tardelli dan kawan-kawan, pemain ”Azzurri” kala itu.

Masa itu sekaligus menjadi periode kelam sepak bola Inggris yang gagal mempertahankan gelar pada Piala Dunia 1970 dan tak lolos ke ajang yang sama tahun 1974 dan 1978. Sejak itu pula Tiga Singa selalu kesulitan saat bertemu Italia.

Mereka lagi-lagi kalah 0-1 saat bertemu di babak penyisihan grup Piala Eropa 1980 di Turin, Italia. Gol semata wayang diciptakan Tardelli yang kala itu memasuki masa keemasan bersama striker Paolo Rossi, kiper Dino Zoff, dan bek Franco Baresi.

Kedua tim kembali bertemu 10 tahun kemudian dalam perebutan tempat ketiga ajang Piala Dunia di Italia. Inggris yang diperkuat sejumlah bintang, seperti Peter Shilton, David Platt, dan Gary Lineker, menyerah 1-2.

”Gli Azzurri” unggul lebih dulu lewat Roberto Baggio, sebelum akhirnya Platt menyamakan kedudukan. Gol penentu kemenangan dicetak Salvatore Schillaci lewat titik putih empat menit jelang laga berakhir.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi tepat 10 tahun silam dalam laga persahabatan di Leeds, Inggris. Tiga Singa yang saat itu dilatih Sven-Goran Eriksson menyerah 1-2. Sempat unggul lebih dulu lewat gol Robbie Fowler, Italia memastikan kemenangan melalui dua gol Vincenzo Montella.

Sederet rekor buruk atas Italia itu rupanya tak membuat Hodgson keder. ”Kami telah mematahkan prediksi banyak orang dengan tampil sebagai juara grup. Kini saatnya meyakinkan semua kalangan, Inggris pantas melaju ke semifinal,” ujar Hodgson, dikutip dari Daily Mail.

Ya, Tiga Singa memang berstatus juara Grup D dari hasil dua kali menang dan sekali imbang. Namun, tetap saja torehan itu belum sepenuhnya menghapus keraguan terhadap Wayne Rooney dan kawan-kawan.

Inggris memiliki tradisi buruk saat menghadapi lawan dengan level setara atau lebih tinggi di babak eliminasi. Pada Piala Dunia 1998 dan 2010, serta Piala Eropa 2004, misalnya, mereka selalu kalah jika meladeni raksasa Benua Biru.

Inggris disingkirkan Argentina, 3-4 (2-2), lewat drama adu penalti pada babak 16 besar Piala Dunia 1998. Pada fase yang sama di Afrika Selatan dua tahun lalu, giliran Jerman yang memecundangi Inggris, 4-1. Sementara di Piala Eropa 2004, Inggris lagi-lagi kalah adu penalti 5-6 (2-2) dari Portugal di babak perempat final.

Publik Inggris patut khawatir mengingat Italia punya reputasi lebih mentereng. Gli Azzurri sudah empat kali menjuarai Piala Dunia dan sekali jadi jawara Eropa. Bandingkan dengan Inggris yang hanya sekali memenangkan Piala Dunia saat jadi tuan rumah tahun 1966.

Kendati demikian, bukan tak mungkin Inggris melewati hadangan Italia. Mantan pemain nasional Inggris, Gareth Southgate, berpendapat, permainan Tiga Singa di bawah polesan Hodgson, yang baru 1,5 bulan melatih Inggris, semakin berkembang. Selain pertahanan kian kokoh, para pemain lebih sabar menguasai bola dan cepat dalam menyerang.

”Pendekatan pragmatis yang dilakukan Hodgson memberi efek positif terhadap tim. Inggris kini jauh lebih berbahaya di kotak penalti lawan,” kata Southgate kepada The Sun.

Menurut dia, Hodgson berhasil mengoptimalkan kemampuan Gerrard sebagai gelandang serba bisa. Sang kapten tak hanya piawai dalam bertahan, tetapi juga memberi umpan matang yang berujung gol. Tiga dari lima gol Inggris selama babak grup tercipta berkat peran besar Gerrard.

Umpan silang pemain Liverpool itu sukses disundul menjadi gol oleh bek Joleon Lescott serta dua striker Andy Carroll dan Wayne Rooney. Bola untuk Rooney yang menghasilkan gol satu-satunya ke gawang Ukraina tergolong sulit diantisipasi sehingga kiper Andriy Pyatov gagal menangkap.

Bukan tidak mungkin penetrasi Gerrard di sisi kiri pertahanan lawan akan mengancam Italia yang dipastikan kehilangan bek Giorgio Chiellini akibat cedera hamstring.

Tanpa bek tangguh asal Juventus itu, Pelatih Cesare Prandelli kemungkinan akan kembali memainkan pola 3-5-2. Daniele de Rossi akan menggalang pertahanan bersama duo Juventus, Leonardo Bonucci dan Andrea Barzagli.

Sejauh ini, Prandelli sukses membawa Italia tampil atraktif. Mereka tak hanya lihai bertahan, tetapi juga bermain terbuka dan mengancam gawang lawan. Hal itu ditunjukkan Andrea Pirlo dan kawan-kawan saat meladeni gaya tiki-taka Spanyol di Grup C.

Menurut Bonucci, dengan komposisi lima gelandang, timnya kini mampu menyerang dan menguasai pertandingan lebih baik. Itulah mengapa ia yakin Italia mampu mengejutkan Inggris dan melangkah ke empat besar.

”Secara teknik, Italia bermain lebih baik dari Inggris. Namun, kami harus respek karena mereka kini semakin baik dalam bertahan dan menyerang balik,” ungkap Bonucci, dikutip dari La Gazzetta dello Sport.

Menarik dinanti apakah Hodgson mampu menghapus kutukan Tiga Singa atau justru Gli Azzurri yang semakin dominan

Dari Euro, Dolar, Hingga Pengaturan Skor

AFP/CHRISTOF STACHEPiala Eropa 2012 menjadi salah satu ajang yang dimanfaatkan untuk praktik judi.
SINGAPURA, TERGELETAK.com - Seorang pria mengenakan topi baseball duduk di sebuah kedai kopi sambil menyaksikan pertandingan Piala Eropa (Euro) 2012. Ia tampak seperti pelanggan lainnya.

Namun, tak lama kemudian terungkap siapa jati dirinya, ketika dia menawarkan taruhan. Dia adalah agen judi ilegal. Dia salah satu dari ratusan agen judi di Singapura.

Ini sebuah jaringan yang menggelar bisnis judi dengan omset jutaan dolar dalam sehari di seluruh Asia. Bahkan, otoritas sepak bola dunia mencurigai ini sebagai akar dari pengaturan skor di berbagai ajang sepak bola.

"Kami hanya duduk dan berpura-pura seolah-olah menyaksikan pertandingan. Tapi, sebenarnya kami menjalankan bisnis judi," kata seorang agen judi yang tak mau disebutkan namanya kepada kantor berita AFP.

Baginya, gelaran sepak bola, apalagi sebesar Euro 2012, adalah ladang bisnis besar. Sehingga, mereka berani mengambil risiko hukum Singapura yang sebenarnya sangat ketat terhadap praktik judi sepak bola. Hukuman bisa dipenjara dan didera dengan rotan, atau ditempatkan di ruang sempit hingga tak bisa duduk.

Menurutnya, ada ratusan badnar judi ilegal di Singapura. Setiap bandar memiliki banyak pegawai dan agen yang memperdagangkan judi. Bahkan, mereka juga punya penagih utang buat para pemasang taruhan yang sering terlibat utang kepada para bandar.

"Kebanyakan agen menyebarkan dagangannya pada malam hari. Taruhan dibuka dalam seminggu, kemudian tutup. Mengatur masa vacum, kemudian beraksi kembali," kata sang agen tersebut.

"Karena ilegal, pelaku bisa dipenjara dan didera rotan," tambahnya.

Omset jutaan dolar itu yang kemudian membuat para bandar bisa melakukan banyak strategi, termasuk pengaturan skor. Mereka ditengarai ikut mendanai pengaturan skor sepak bola di Asia, Afrika, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Eropa. Bahkan, skandal pengaturan skor di Italia yang terkenal dengan sebutan Calcioscommesse, juga tak lepas dari peran mereka.

Bukti dan indikasi menunjukkan ada aktor di Singapura. Mereka biasanya membeli wasit dan pemain.
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. TERGELETAK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger