AFP/JEFF PACHOUDBintang Portugal, Cristiano Ronaldo, tampak kelelahan usai bertanding lawan Denmark pada laga Grup B Piala Eropa, Rabu (13/6/2012).
Oleh: Cesar Luis Menotti
PIALA Eropa datang di pengujung musim sepak bola. Risiko keletihan membayangi pemain. Persoalannya, sepak bola tak melulu soal fisik.
Kompetisi olahraga juga menuntut tanggung jawab dan komitmen besar. Faktor-faktor itu menjelma menjadi tekanan mental pemain yang sulit diukur. Namun, tak bisa dimungkiri, persaingan ketat itulah yang melahirkan pemain tahan banting.
Tak seperti Piala Dunia, di turnamen ini, pemain memikul tanggung jawab yang lebih ringan. Namun, dapat dilihat dengan jelas tim mana saja yang sekadar ikut sebagai partisipan. Pemain tim yang kurang diperhitungkan itu bakal banyak berharap untuk bisa unjuk kebolehan. Lantas, mereka bermimpi direkrut klub besar liga elite.
Kemudian, soal tim kandidat pemenang. Spanyol jelas jadi tim kandidat meski pemainnya diterpa kelelahan lantaran persaingan klub yang amat ketat. Pelatih Spanyol Vicente del Bosque sangat yakin akan strategi bermain timnya. Selain itu, ia juga pelatih yang pantang menyerah.
Jerman juga sudah menyiapkan tim dengan baik. Tim ”Panser” melatih fisik pemainnya sehingga punya peluang jadi juara. Sementara Belanda pada gilirannya punya kesempatan yang sama berdasarkan pengalaman, kualitas tim, dan mutu pemain.
Terakhir, Italia yang beberapa tahun belakangan seolah ditakdirkan untuk terus menggapai kesuksesan. Namun, tim ”Azzurri” tengah berada di simpang jalan. Dulu, pemain Italia cenderung tak mengedepankan pertandingan yang sehat asal bisa menang. Sekarang, Italia mulai paham, cara itu perlu diubah.
Perancis merupakan tim protagonis. Perancis berhasrat menjuarai Piala Eropa 2012, tetapi memerlukan pembenahan pada timnya. Inggris, meski prestasinya tak sejalan dengan klaim negeri muasal sepak bola, juga termasuk tim protagonis. Portugal dengan Cristiano Ronaldo- nya pun demikian, selalu jadi tim yang menjanjikan walau belum pernah mendapatkan posisi teratas di Piala Eropa. Portugal hanya perlu mendorong pemainnya untuk menunjukkan performa yang lebih bersinar.
Tim-tim lain tengah ditunggu kejutannya. Dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi dan jadi impian setiap pemain untuk beraksi sebaik-baiknya di Piala Eropa. Adapun pemain Rusia berpotensi mengguncang penonton, tetapi mereka butuh karakter dan komitmen yang lebih kuat. Jika itu terpenuhi, Rusia akan mampu bergerak jauh.
Seperti yang selalu saya katakan, jika insan sepak bola yang akan berlaga bisa memenuhi semua ekspektasi tersebut, kita bisa menjadi saksi kompetisi Eropa yang terbaik sejauh ini.
PIALA Eropa datang di pengujung musim sepak bola. Risiko keletihan membayangi pemain. Persoalannya, sepak bola tak melulu soal fisik.
Kompetisi olahraga juga menuntut tanggung jawab dan komitmen besar. Faktor-faktor itu menjelma menjadi tekanan mental pemain yang sulit diukur. Namun, tak bisa dimungkiri, persaingan ketat itulah yang melahirkan pemain tahan banting.
Tak seperti Piala Dunia, di turnamen ini, pemain memikul tanggung jawab yang lebih ringan. Namun, dapat dilihat dengan jelas tim mana saja yang sekadar ikut sebagai partisipan. Pemain tim yang kurang diperhitungkan itu bakal banyak berharap untuk bisa unjuk kebolehan. Lantas, mereka bermimpi direkrut klub besar liga elite.
Kemudian, soal tim kandidat pemenang. Spanyol jelas jadi tim kandidat meski pemainnya diterpa kelelahan lantaran persaingan klub yang amat ketat. Pelatih Spanyol Vicente del Bosque sangat yakin akan strategi bermain timnya. Selain itu, ia juga pelatih yang pantang menyerah.
Jerman juga sudah menyiapkan tim dengan baik. Tim ”Panser” melatih fisik pemainnya sehingga punya peluang jadi juara. Sementara Belanda pada gilirannya punya kesempatan yang sama berdasarkan pengalaman, kualitas tim, dan mutu pemain.
Terakhir, Italia yang beberapa tahun belakangan seolah ditakdirkan untuk terus menggapai kesuksesan. Namun, tim ”Azzurri” tengah berada di simpang jalan. Dulu, pemain Italia cenderung tak mengedepankan pertandingan yang sehat asal bisa menang. Sekarang, Italia mulai paham, cara itu perlu diubah.
Perancis merupakan tim protagonis. Perancis berhasrat menjuarai Piala Eropa 2012, tetapi memerlukan pembenahan pada timnya. Inggris, meski prestasinya tak sejalan dengan klaim negeri muasal sepak bola, juga termasuk tim protagonis. Portugal dengan Cristiano Ronaldo- nya pun demikian, selalu jadi tim yang menjanjikan walau belum pernah mendapatkan posisi teratas di Piala Eropa. Portugal hanya perlu mendorong pemainnya untuk menunjukkan performa yang lebih bersinar.
Tim-tim lain tengah ditunggu kejutannya. Dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi dan jadi impian setiap pemain untuk beraksi sebaik-baiknya di Piala Eropa. Adapun pemain Rusia berpotensi mengguncang penonton, tetapi mereka butuh karakter dan komitmen yang lebih kuat. Jika itu terpenuhi, Rusia akan mampu bergerak jauh.
Seperti yang selalu saya katakan, jika insan sepak bola yang akan berlaga bisa memenuhi semua ekspektasi tersebut, kita bisa menjadi saksi kompetisi Eropa yang terbaik sejauh ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !